This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 12 Juni 2012

10 Cara Efektif Untuk Memotivasi Diri Anda Sendiri





1.Tindakan yang positif.

Tingkatkan kepercayaan diri anda, punya keyakinan, keberanian dan antusias.

Sukses dengan mempunyai tujuan yang jelas dan mengejarnya dengan antusias, gigih dan disiplin.

Kurangi stress dengan relax dan melepaskan stress.
Tetap positif dengan menjalani semua tantangan dan masalah sebagai kesempatan.

Hilangkan ketakutan untuk di tolak, jangan pernah menerima tolakan, orang hanya menolak tawaran anda bukan anda.

Tetap sebagai pemenang, berpikirlah anda sebagai pemenang karena kontribusi dan kerjasama perusahaan akan membuat anda sebagai pemenang.

2.Kata- kata Positif

Kita dipenuhi dengan “Self – talk “, jadi kata-kata yang negative akan menciptakan mood yang negative, bahkan depresi. Gunakanlah kata-kata seperti :
“Tantanglah Saya “ bukan “ Kenapa Saya “
“Kesempatan “ bukan “ Masalah “
“ Tantangan “ bukan “ Ketakutan “
Jadi, lain kali Anda sadar jika Anda menggunakan kata- kata negative, catat dan diubah menjadi kata- kata yang positif. Pada saat Anda mengubah kata- kata negative Anda, Anda akan menemukan motivasi anda meningkat.

3.Berolahraga

Penelitian menunjukkan bahwa berolah raga memovasikan. Jadi lain kali, Anda merasa motivasi anda menurun, berolahragalah. Bergeraklah dan termitivasilah.

4.Ambillah Resiko

“Anda harus mengambil resiko dan jangan takut untuk gagal. Anda harus mendorong diri anda sendiri, terutama ketika anda bosan untuk melakukan yang anda biasa lakukan. Kita semua tinggal dalam kenyamanan (Confort zone). Menghindari potensi untuk gagal. Tetapi untuk menjadi lebih maju, Anda harus keluar adri kenyamanan (comfort zone) Anda, dan cobalah sesuatu yang baru, dengan cara yang berbeda. Keluarlah dari kenyamanan Anda dan lihatlah, itu akan berhasil. Jika berhasil ataupun tidak, Anda tidak akan pernah tahu jika anda tidak pernah mencoba.

5.Visualisasikan sesuatu yang positif.

Seperti pemahat yang menciptakan model dari metal, kita juga harus memulai perjalanan sukses kita dengan mengi=visualisasikan apa yang kita inginkan . kebanyakan dari kita tidak berani untuk menciptakan kemungkinan yang tertinggi . kita meyalahgunakan imajinasi kita dengan melamun ,berpikirlah positif ,dan bayangkanlah, scenario sukses dan visualisasikan semua kemungkinannya.

6.Berpikirlah sesuatu yang besar.

Jangan biarkan apapun yang melarang anda untuk berpikir sesuatu yang besar. Apakah anda pernah membayangkan jutaan dollar di rekening anda? Berpikirlah lebih besar tiap hari dari pada kemarin , anda akan menciptakan masa depan yang lebih baik.

7.Ciptakan goal anda.

Ada dua sumber dari kegagalan ; kurangnya goal yang jelas dan susahya memotivasi diri anda sendiri.jika anda tidak menciptakan goal anda,anda tdk akan pernah kemana-mana. Mulailah dengan misi ,dan ciptakan goal, dan kembangkan strategi , dan semua rencana –rencana action yang anda harus anda kerjakakan. Menciptakan goal dan motivasi memberikan energi yang dibutukan untuk focus pada goal anda ketika keadaan sekeliling sedang susah.

8.Bacalah sesuatu yang positif

Gantilah pahlawan anda dan anda akan mengganti tujuan hidup anda.Bacalah tentang kehidupan orang yang sukses dan tangkaplah kebesaran darin spirit mereka.

9.Berpenampilan Positif

Orang sukses sangat hati-hati dengan penampilan dan tindakan mereka.Mereka tahu bahwa penampilan baik menciptakan perasaan yang baik. Ini mungkin kelihatan aneh,tetapi ,kedipan mata,kepercayaan diri ketika masuk ke ruangan,jabat tangan yang kuat dan senyum yang tulus,menciptakan impresi pertama yang kuat.

10.Bantulah orang lain

Bertukar pikiran dan membantulah tanpa menginginkan imbalan,bayaran atau pujian.Kehidupan seseorang mempunyai arti jika memperkaya kehidupan orang lain secara material,intelektual dan moral..Orang yang sukses menemukan motivasi dan arti dari membantu orang lain.

CARA MEMOTIVASI DIRI SENDIRI


5 cara untuk memotivasi diri sendiri
Apakah anda sering mengalami kesulitan untuk mencapai semua tujuan , cita cita dan semua impian yang ingin di capai? Mungkin dengan segala cara dan tindakan telah dilakukan namun tetap menghadapi jalan buntu dan tidak berhasil.
Disaat itulah kita perlu lebih memotivasi diri. Dengan langkah tersebut kita tidak akan kehabisan energi. Bahkan sering kali kita akan menemukan sesuatu yang lebih dari yang kita harapkan.
Lalu bagaimana cara untuk memotivasi diri ? simak beberapa tips berikut ini :
· Nikmati waktu dan tugas yang anda jalani
Jika kita memiliki tanggung jawab yang akan menyita tenaga pikiran serta waktu maka hal tersebut bisa menjadi pemicu utama dalam menurunkan motivasi dalam diri . Maka mulai belajarlah untuk menikmati waktu dan tugas yang kita jalani. Percayalah ketika kenikmatan itu telah kita dapati maka waktu akan terasa sangat berharga dan cepat perjalanannya...
· Cintai apa yang sedang anda jalani dan jadikan kebanggaan.
Beberapa kesibukan sehari hari terkadang ataupun sering kali menjadi sebuah aktivitas yang tampak sia sia. Rasanya sering kali kita dihadapi situasi bagaikan sebuah baut kecil dalam sebuah mesin besar baik di lingkungan kerja, sekolah, tempat tinggal atau dimanapun kita beraktivitas. Kita sering kali mengalami kesulitan untuk tampil atau menonjolkan kemampuan dan kontribusi kita, pada akhirnya persaingan tidak sehat dan motivasipun berkurang.
Sebenarnya persepsi tersebut adalah salah, karena percayalah bahwa Tuhan menghadirkan kita di suatu tempat pasti karena tempat tersebut membutuh kita . Dan hal itu terjadi karena sadar atau tidak , karena kita memiliki kemampuan yang bisa di rasakan oleh tempat tersebut. Oleh sebab itu bebrbangga lah dengan kemammpuan yang kita miliki. Saya selalu yakin sebuah kemampuan tidak akan pernah menjadi super tanpa sebuah proses pembelajaran dari dasar.
· Pikirkan apa yang anda kejar dan akan anda raih

Dalam kehidupan, apa yang kita berikan pasti kita akan menerima kembali hasilnya. Begitu pula sesuatu yang kita ingin raih, apakah sudah terwujud? Apakah kita sudah mulai mengejarnya? Ketika motivasi kita sedang menurun maka sebaiknya kita mulai membuka catatan kecil yang telah kita tulis sekian lama. Coba kita pikirkan apa yang menjadi mimpi kita yang belum terwujud.


· Pelajari sesuatu yang baru

Kita di takdirkan menjadi pembelajar yang alami, itulah sebabnya manusia bisa dikategorikan sebagai mahluk yang dapat bertahan hidup secara sempurna. Manusia di takdirkan untuk selalu belajar sepanjang hidupnya. Dalam belajar di butuhkan sebuah perjuangan. Di saat itulah kita akan merasakan sebuah kemenangan dan keberhasilan serta mengetahui bagaimana sebuah hasil yang diperoleh dari mempelajari sesuatu yang baru. Mempelajari sesuatu yang baru dan anda berjuang untuk melakukannya dengan baik, maka percayalah bahwa hal tersebut benar benar akan meningkatkan motivasi anda.
· Tetap fokus
Anda mungkin termotivasi untuk memulai tugas baru tetapi ingat bahwa mencoba sesuatu yang baru bukan berarti kita menjadi seseorang yang cepat berubah. Dan menjadikan sesuatu yang baru untuk lari dari masalah. Setiapkali kita beralih ke sesuatu yang lain maka yang akan berubah yaitu konsentrasi yang kita miliki. Oleh sebab itu fokus dalam menjalani sesuatu jika anda harus berhenti dan mulai lagi, itu akan menjadi lebih baik lagi.
Semoga bermanfaat
Salam sukses

Kumpulan Lengkap Puisi Chairil Anwar


Kumpulan Lengkap Puisi Chairil Anwar Kumpulan Lengkap Puisi Chairil Anwar Chairil Anwar adalah penyair terkenal di Indonesia sampai saat ini. Dia merupakan legenda dalam menciptakan puisi yang sangat bagus. Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922 lalu hijrah dan menetap di Jakarta.
Berikut ini merupakan Kumpulan Lengkap Puisi Chairil Anwar yang sampai saat ini masih sangat disukai oleh pecinta puisi Indonesia.
DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
PUISI KEHIDUPAN
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
1949
 Buat Gadis Rasid

Antara
Daun-daun hijau
Padang lapang dan terang
Anak-anak kecil tidak bersalah, baru bisa lari-larian
Burung-burung merdu
Hujan segar dan menyembur
………………..

Kita terapit, cintaku 
mengecil diri, kadang bisa mengisar setapak—-
Mari kita lepas, kita lepas jiwa mencari jadi merpati
Terbang
Mengenali gurun, sonder ketemu, sonder mendarat
—-the only possible non-stop flight
tidak mendapat

………..kita berbaring bulat telanjang
sehabis apa terucap di kelam tadi, kita habis kata sekarang
………..
Maka cintaku sayang, kucoba menjabat tanganmu
Mendekap wajahmu yang asing, meraih bibirmu di baalik rupa
Kau terlompat dari ranjang, lari ke tingkap yang
Masih mengandung kabut, dan kau lihat di sana……..

Saat Chairil mengalami patah hati, ia pun berubah menjadi sosok sendu yang sentimentil. Seperti yang tergambar dalam puisinya ”Senja di Pelabuhan Kecil” berikut ini:

Senja di Pelabuhan Kecil
(buat Sri Aryati)

Ini kali tiada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua, pada cerita
Tiang serta temali. Kapal,perahu tiada berlaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
Menyusur semenanjung, masih pengap harap
Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap

Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kecup perempuan, tinggalkan kalau merayu
Pilih kuda paling liar, pacu laju
Jangan tambatkan pada siang dan malam


Lagu Biasa

Di teras rumah makan kami kini berhadapan
Baru berkenalan. Cuma berpandangan
Sungguhpun samudera jiwa sudah selam berselam
Masih saja berpandangan
………..
Ia mengerling. Ia ketawa
Dan rumput kering terus menyala
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi
Darahku terhenti berlari
Ketika orkes memulai Ave Maria
Kuseret ia ke sana…….

Dialah, Miratlah, ketika mereka rebah,
Menatap lama ke dalam pandangnya
Coba memisah matanya menantang
Yang satu tajam dan jujur yang sebelah
Ketawa diadukannya giginya pada
Mulut Chairil; dan bertanya: Adakah, adakah
Kau selalu mesra dan aku bagimu indah?
Mirat raba urut Chairil, raba dada
Dan tahukah di kini, bisa katakan
Dan tunjukkan dengan pasti di mana
Menghidup jiwa, menghembus nyawa
Liang jiwa-jiwa saling berganti. Dia
Rapatkan
Dirinya pada Chairil makin sehati;
Hilang secepuh segan, hilang secepuh cemas
Hiduplah Mirat dan Chairil dengan deras,
Menuntut tinggi tidak setapak berjarak
Dengan mati.



Sajak Putih
Buat tunanganku Mirat

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagimu menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah……
Buat Miratku, Ratuku! Kubentuk dunia sendiri
Dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini!
Kecuplah aku terus, kecuplah
Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku….

Berdoalah, Pasti Terkabul

!!!!!!




1.    Allah mewajibkan kita banyak-banyak berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan serta menjamin untuk mengabulkan doa para pendoa. Dan tentu saja kita wajib meyakini dan mengimani janji serta jaminan itu sebagai sebuah kepastian, karena itu janji dan jaminan dari Allah Yang Maha Menepati janji.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka sesungguhkan Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia (benar-benar) berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al-Baqarah: 186).

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan (doa) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong diri dari beribadah (berdoa) kepada-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Mukmin/Ghaafir: 60).

“Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau sebuah keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa” (QS. Ali-Imraan: 38).

“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (Memperkenankan) doa” (QS. Ibrahim: 39).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم:َ “مَنْ لَمْ يَسْأَلْ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ” (رواه الترمذي).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang tidak memohon (berdoa) kepada Allahmaka Allah justru akan murka kepadanya.” (HR. At-Tirmidzi).
2.    Doa adalah ibadah yang wajib kita tunaikan. Tapi ia sekaligus juga merupakan kebutuhan asasi kita. Disatu sisi karena ia sebagai bukti pengakuan akan kekurangan, kelemahan dan keterbatasan diri kita sebagai hamba yang fakir dan selalu butuh kepada Dzat Yang Maha Kaya, Allah Ta’ala (sehingga hanya orang sombong saja yang tidak mau meminta, memohon dan berdoa).
Dan disisi lain doa juga sebagai salah satu solusi jitu, jalan keluar terbaik dan sarana perlepasan termanjur dari berbagai himpitan kebutuhan, persoalan dan problematika hidup. Karena berdoa juga berarti mengadu dan curhat. Maka jika seseorang acapkali merasa ringan bebannya dan menjadi plong hanya karena menemukan orang yang bersedia mendengarkan keluhan, pengaduan dan curhat-nya, maka bagi kita orang beriman, tentulah hanya Allah Tempat mengeluh, mengadu dan curhat terbaik.
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ { وَقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ } قَالَ: “الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ” وَقَرَأ:َ { وَقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ} إِلَى قَوْلِهِ { دَاخِرِينَ } (رواه الترمذي وأبو داود وابن ماجة وأحمد، وقَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ).
Dari Nu’man bin Basyir dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang firman Allah: “Dan Tuhan-mu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan (doa) bagimu.” [QS Ghafir: 60], Beliau bersabda: “Doa adalah ibadah”, beliau lalu membaca: “WA QAALA RABBUKUM UD’UUNII ASTAJIB LAKUM” (Dan Tuhan-mu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Akuu kabulkan (doa) bagimu) sampai akhir ayat: “DAAKHIRIIN.(dalam kedaan hina dina)” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad. Abu Isa [At-Tirmidzi] berkata: Hadits ini hasan shahih).

“Hai manusia, kamulah yang fakir (selalu butuh) kepada Allah, sedangkan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak butuk apapun dan kepada siapapun) lagi Maha Terpuji” (QS. Faathir: 15).
”Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kalianlah orang-orang yang fakir (selalu butuh kepada-Nya). Dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini” (QS. Muhammad: 38).

”Ya’qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 86).
3.    Namun wajib dipahami bahwa, janji dan jaminan pengabulan doa itu berlaku, ketika doa dipanjatkan secara benar dengan sesuai syarat-syaratnya. Maka ketika sebuah doa benar-benar tertolak dan benar-benar tidak terkabul, maka pasti penyebabnya adalah karena adanya syarat yang tidak terpenuhi, atau adanya faktor yang menghalangi.
Dan diantara syarat-syarat dan faktor-faktor terkabulnya doa adalah:
1-Ikhlas
2-Sungguh-sungguh
3-Yakin dikabulkan
4-Husnudz-dzan kepada Allah
5-Sabar tidak terburu-buru alias tidak cepat mutung
6-Tawakkal menyerahkan penuh kepada Allah tentang bentuk dan waktu pengkabulan doanya
7-Serta tidak mendikte Allah harus mengabulkan doa persis sesuai keinginan sang pendoa (karena Allah-lah Yang Maha Tahu tentang yang paling maslahat bagi kita, sedang kita tidak tahu!)
8-Menyertai doa dengan usaha riil secara optimal dan maksimal sebagai bukti kesungguhan doanya, dan lain-lain.
Sedangkan faktor-faktor penghalang terkabulnya doa, antara lain:
1-Kebalikan semua syarat diatas
2-Berdoa dengan doa maksiat
3-Berdoa dengan doa pemutus tali silaturrahim
4-Mengonsumsi yang haram
5-Berbuat syirik
6-Meninggalkan  kewajiban amar bil-ma’ruf dan nahi ‘anil-munkar, dan lain-lain.

”Katakanlah: “Tuhanku menyuruh berlaku adil”. Dan (katakanlah): “Luruskanlah muka (diri)mu[533] di setiap shalat dan beribadahlah (berdoalah) kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan, demikian pulalah kamu akan kembali (kepadaNya)” (QS. Al-A’raaf: 29).

”Maka Kami mengabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan takut, dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami” (QS. Al-Anbiyaa’: 90).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ”. (رواه الترمذي).
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda: “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. At-Tirmidzi).
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “الْقُلُوبُ أَوْعِيَةٌ وَبَعْضُهَا أَوْعَى مِنْ بَعْضٍ فَإِذَا سَأَلْتُمْ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَيُّهَا النَّاسُ فَاسْأَلُوهُ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ لِعَبْدٍ دَعَاهُ عَنْ ظَهْرِ قَلْبٍ غَافِلٍ” (رواه أحمد).
Dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Hati adalah ibarat bejana, dan sebagiannya lebih banyak menampung daripada sebagian yang lain. Wahai manusia, jika kalian memohon kepada Allah ‘azza wajalla, maka mohonlah kepada-Nya dengan keyakinan bahwa permohonan itu bakal dikabulkan. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak akan mengabulkan do’a seorang hamba yang memanjatkannya dari hati yang lalai.” (HR. Ahmad).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً” (متفق عليه).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika ia mengingat/menyebut-Ku. Jika ia mengingat/menyebut-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingat/menyebutnya dalam diri-Ku, dan jika ia mengingat/menyebut-Ku dalam suatu perkumpulan, maka Aku mengingat/menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka (perkumpulan malaikat). Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa, jika ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku mendatanginya dalam keadaan berlari.” (HR. Muttafaq ‘alaih).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي” (متفق عليه).
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “(Do’a) salah seorang diantara kalian pasti akan dikabulkan selagi ia tidak terburu-buru, dengan mengatakan; ‘Aku telah berdoa, namun tidak kunjung dikabulkan.’ (HR.Muttafaq ‘alaih).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: “لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ” قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ قَالَ: “يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ” (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Doa seorang hamba senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa.” Seorang sahabat bertanya; ‘Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ‘ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; ‘Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi tidak kunjung dikabulkan juga’. Setelah itu, iapun merasa putus asa (mutung) dan tidak mau berdoa lagi.’ (HR. Muslim).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم:َ “أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ” (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah Kami rezekikan kepadamu.’” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari sumber yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah mungkin akan dikabulkan doa orang seperti itu?.” (HR. Muslim).
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ” (رواه الترمذي وابن ماجة وأحمد، وقَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ).
Dari Hudzaifah bin Al Yaman dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar atau jika tidak, niscaya Allah akan mengirimkan siksa dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian berdoa kepada-Nya namun doa kalian tidak lagi dikabulkan.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Abu Isa (At-Tirmidzi) berkata: Hadits ini hasan).
4.    Yang sangat penting dipahami adalah bahwa, terdapat 1001 macam, bentuk dan cara pengabulan doa! Sementara kebanyakan orang hanya memahami satu saja bentuk dan cara pengabulan doa. Yakni bahwa doa seseorang dikabulkan persis sesuai permintaan, tepat diwaktu (timing) dan tempat yang “didiktekan” dalam doanya! Sehingga ketika doanya tidak terkabul persis seperti itu, biasanya ia langsung menganggap dan mengklaim serta bersuudzan bahwa, doanya tidak didengar oleh Allah dan tidak dikabulkan. Padahal sebenarnya dikabulkan, hanya saja ia tidak memahami, tidak mengetahui dan tidak menyadarinya! Karena dikabulkan dengan cara lain, yang menurut Allah Yang Maha Mengetahui, cara lain itu lebih maslahat baginya!
Jadi ketika doa serasa tidak terkabul, ada dua kemungkinannya: Pertama, memang benar-benar tidak dikabulkan yang berarti tertolak, dan jelas karena ada syarat yang tidak terpenuhi atau ada faktor yang menghalangi, seperti telah disebutkan dimuka. Kedua, sebenarnya dikabulkan, namun dalam bentuk atau dengan cara lain, yang tidak dipahami atau tidak disadari oleh yang bersangkutan.
Dan secara garis besar, ada tiga bentuk pengkabulan dan penerimaan doa seorang pendoa: Pertama, dikabulkan secara umum sesuai dengan permintaan, meski waktu, tempat dan detail-detail lainnya bisa saja berbeda-beda. Kedua, dikabulkan tapi tidak sesuai dengan permohonan, melainkan diganti dengan yang lebih baik, yakni berupa dihindarkan dari keburukan atau marabahaya yang nilainya setara dengan yang diminta. Ketiga, diterima tapi tidak diberikan di dunia, melainkan disimpan dan dicatat berupa pahala yang setara dengan nilai doa dan permohonan.

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Tapi boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Karena Allah Yang Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 216).
أَنَّ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ حَدَّثَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَا عَلَى الْأَرْضِ مُسْلِمٌ يَدْعُو اللَّهَ بِدَعْوَةٍ إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ إِيَّاهَا أَوْ صَرَفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ” فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ إِذًا نُكْثِرُ قَالَ: “اللَّهُ أَكْثَرُ” (رواه الترمذي، وقَالَ: وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ).
Bahwa ‘Ubadah bin Ash Shamit telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada seorang muslimpun di muka bumi yang berdoa kepada Allah dengan sebuah doa, melainkan Allah akan memberikan kepadanya (sesuai doanya), atau memalingkan darinya keburukan yang setara dengan nilai doanya, selama ia tidak berdoa dengan doa dosa atau pemutusan tali silaturrahim” Kemudian ada seorang laki-laki dari orang-orang yang ada (di tempat) berkata: jika demikian kita perbanyak (berdoa yang banyak) saja. Beliaupun bersabda: “Allah lebih banyak pemberiannya.” (HR. At-Tirmidzi, dan beliau berkata; Ini adalah hadits hasan shahih).
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا”، قَالُوا: إِذًا نُكْثِرُ قَالَ: “اللَّهُ أَكْثَرُ” (رواه أحمد والحاكم).
Dari Abu Sa’id berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan tali silaturrahim, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan; disegerakan pengabulan doanya (di dunia ini), atau disimpan pahalanya untuknya untuk (diberikan) di akhirat, atau ia dijauhkan dari keburukan yang setara nilainya”. Para sahabat berkata: “Jika demikian kita perbanyak (berdoa yang banyak) saja”, beliau bersabda: “Allah memiliki yang lebih banyak (sebagai balasan dan pengkabulan” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
5.    Karena ketidaktahuan itu, sering sekali kita meminta apa-apa yang kita sangka baik atau lebih baik, maslahat atau lebih maslahat, baik dalam hal jenis dan macamnya, atau caranya, atau timing-nya, atau tempatnya, dan lain-lain. Padahal sebenarnya, dalam ilmu Allah Yang Maha Tahu tidaklah demikian. Maka Allah-pun, saat berkehendak mengabulkan doa kita, mengabulkannya sambil atau setelah “meralat” doa kita menjadi yang benar-benar lebih baik dan lebih maslahat bagi kita.  Misalnya seseorang berdoa minta jodoh A, tapi “diralat” dengan diberi jodoh B atau C yang hakekatnya dalam ilmu Allah lebih baik dan lebih maslahat baginya. Atau suami-istri berdoa minta anak perempuan, tapi “diralat” dengan diberi anak laki-laki, karena Allah Maha Tahu, mereka lebih mampu mendidik anak laki-laki, atau sebaliknya. Atau seorang pedagang berdoa meminta untung sekian hari ini, tapi “diralat” dengan diberi kurang dari permintaannya itu, karena jika diberi persis sesuai permintaannya justru lebih madharat baginya. Dan begitu seterusnya.
Lalu yang juga paling sering terjadi, “ralat” itu tertuju pada waktu dan “timing” pengkabulan doa. Dimana seseorang berdoa meminta sesuatu hari ini misalnya, tapi “diralat” dan diberi besok, atau minta pekan ini, tapi “diralat” dan dikabulkan pekan depan atau pekan depannya lagi, atau meminta pada bulan atau tahun ini, namun “diralat” dan baru dikabulkan pada beberapa bulan atau beberapa tahun berikutnya. Dan bahkan ada yang doanya “diralat” “begitu ekstrem” sehingga baru dikabulkan justru setelah yang bersangkutan tiada, sehingga yang menerima dan merasakan pengkabulan doa tersebut adalah anak cucu yang bersangkutan. Mungkin disini penting kita mengambil ibrah dari pengkabulan doa Nabi Ibrahim ‘alahissalam yang baru terjadi setelah berabad-abad berlalu dari saat doa dipanjatkan. Yakni doa beliau seperti dalam QS. Al-Baqarah: 129, yang baru dikabulkan oleh Allah dengan diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai nabi dan rasul terakhir, seperti disebutkan para ulama tafsir.
Nah adanya “ralat-ralat” inilah yang biasanya menjadi salah satu faktor penyebab ketidaksabaran, suudzan dan sikap mutung (ngambek) dari banyak pendoa, serta sekaligus menjadi salah satu penghalang utama terkabulnya doa-doa berikutnya!
6.    Karena kondisi dan situasi saat ini, sangat boleh jadi kebanyakan doa kita justru “diralat” dan “dialihkan” ke bentuk dan jenis kedua dari pengkabulan doa yang disebutkan dalam hadits ‘Ubadah bin Ash-Shamit dan Abu Sa’id Al-Khudri diatas. Yakni banyak dan beragamnya potensi keburukan dan marabahaya yang mengancam setiap kita setiap saat di zaman sekarang, sangat boleh jadi telah menjadi faktor penyebab utama “peralatan” dan “pengalihan” itu. Dimana doa-doa kita dengan beragam tujuan dan kepentingan, meskipun memenuhi syarat, “terpaksa”  tidak dikabulkan sesuai tujuan dan kepentingannya, melainkan “dipakai” untuk menghindarkan dan menyelamatkan kita dari berbagai potensi keburukan dan marabahaya yang bisa terjadi sewaktu-waktu setiap detik! Khususnya bagi kita yang jarang berdoa dengan doa-doa perlindungan diri. Namun kebanyakan kita tidak memahami dan tidak menyadari hal itu.
7.    Dan tentu saja ujian penerimaan dan pengkabulan doa terberat adalah bentuk ketiga seperti dalam hadits diatas. Yakni, karena hikmah dan ke-Maha Tahu-an Allah, doa-doa kita tidak dikabulkan dengan bentuk pengkabulan apapun di dunia, melainkan disimpan dan dicatat sebagai pahala amal yang setara dengan nilai doa-doa itu, yang baru akan diberikan di akhirat, untuk memperberat timbangan amal kita nanti. Memang ini berat sekali di dunia, tapi nanti mungkin setiap kita membayangkan dan menginginkan andai seluruh doa yang dipanjatkannya di dunia tidak ada yang dikabulkan di dunia, melainkan ditambahkan sebagai pemberat timbangan amal shalih yang paling ia butuhkan saat itu!

10 Penghalang Keterkabulan Do’a




Seorang lelaki pernah mengadu kepada syekh Ibrahim bin Adham, “Mengapa kami sering berdo’a namun do’a-do’a kami tak kunjung terkabul.”
Syekh yang zuhud itu menjawab,
“Karena kalian telah mengenal Allah SWT sebagai Tuhan kalian, tapi kalian tidak mentaati aturan-Nya.
Kalian telah memahami bahwa Rasul adalah (panutan hidup), tapi kalian enggan mengikuti jalan hidupnya.
Kalian tahu bahwa al Qur’an adalah pedoman hidup, tapi kalian tidak mengamalkan petunjuknya.
Kalian telah mengecap berbagai nikmat pemberian Allah SWT, tapi kalian jauh dari nilai kesyukuran.
Kalian merindukan surga, tapi kalian tak mau mengejarnya.
Kalian takut kepada neraka, tapi kalian tiada lari darinya.
Kalian tahu bahwa setan itu adalah musuh, tapi kalian tidak mau memeranginya dan bahkan kalian mengikuti ajakannya.
Kalian yakin bahwa kematian itu pasti (kedatangannya), tapi kalian tidak menyiapkan diri untuk menyambutnya.
Kalian telah banyak memakamkan jenazah, tapi kalian tidak mau mengambil pelajaran darinya.
Dan kalian mengabaikan aib diri sendiri, namun kalian sibuk mengumpulkan aib orang lain.”
Wallahu a’lam bishawab..mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaat dari nasehat ulama yang zuhud ini. Amien.

2 Rahasia Agar Dicintai

2 Rahasia Agar Dicintai



Saudaraku…
Hidup terasa indah berseri. Berwarna dan bermakna. Pelangi menghiasi kalbu. Surga memenuhi relung hati. Hal itu tercipta jika hari-hari kita dipenuhi dengan warna dan corak cinta. Dicintai oleh orang-orang yang dekat di hati kita.
Dirindui anak dan istri. Dikasihi tetangga dan rekan-rekan satu profesi dan satu genarasi. Disayangi guru dan santri-santri. Dicintai bos dan atasan kita di tempat kerja. Dan dikangeni oleh orang-orang yang pernah mengenal kita. Terlebih dicintai oleh Rabbul Izzati.
Namun meraih cinta mereka tidaklah mudah. Sebelum kita dicintai, tentulah kita ungkapkan cinta kita kepada mereka terlebih dahulu dengan semua warna cinta.
Dan cinta itu bukan sekadar ungkapan yang keluar dari bibir kita. Perlu dibuktikan dengan pengorbanan. Dan itulah yang membedakan seorang pencinta sejati dengan pecundang cinta. Dan bukti itu cukup menghadirkan dua hal saja, seperti disebutkan oleh syekh Mustafa Siba’i rahimahullah.
Ada dua perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka ia akan dicintai Allah SWT: takwa kepada-Nya dan menampilkan budi pekerti yang mulia.
Ada dua perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka ia akan dicintai manusia seluruhnya: suka berderma dan berbuat baik terhadap sesama.
Ada dua perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka ia akan dicintai tetangganya: menghadiahkan wajah berseri dan elok dalam berinteraksi.
Ada dua perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka ia akan dicintai rekan-rekannya: selalu mengenang kebaikan mereka dan melupakan keburukannya.
Ada dua perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka ia akan dicintai murid-muridnya: bersungguh-sungguh dalam mentransfer ilmu kepada mereka dan berlemah lembut kepada mereka.
Ada dua perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka ia akan dicintai guru-gurunya: mudah memahami penjelasan mereka dan menghormati mereka.
Ada dua perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka ia akan dicintai keluarganya: kasih sayang terhadap mereka dan memahami kesulitan hidup mereka.
Ada dua perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka ia akan dicintai atasannya: tulus dalam mentaatinya dan professional dalam bekerja.
Ada dua perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka ia akan dicintai Allah dan manusia seluruhnya: mengukir kebajikan dan menghindari setiap warna gangguan terhadap mereka.
Saudaraku….
Jabatan, kekuasaan, kedudukan, harta berlimpah dan untaian kata-kata indah bukanlah jalan meraih cinta mereka. Cukup menghadirkan dua perkara dalam hidup mereka.
Dan yang terpenting dari raihan cinta mereka adalah cinta Allah SWT. Karena tiada faedahnya kita dicintai oleh manusia tapi kita dibenci oleh-Nya.
Ya Rabb, mudahkanlah kami meraih cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu. Amien.

3 Warna Cinta dalam Hidup Kita

3 WARNA CINTA DALAM HIDUP KITA


Ilustrasi dari Inet
Saudaraku…
Syekh Mustafa Siba’i rahimahullah menyebutkan bahwa cinta memiliki 3 warna:
Cinta Ilahi, cinta insani dan cinta hewani.
Cinta Ilahi, lahir dari ketundukan seorang hamba kepada Zat yang dicintainya dan buah dari rasa syukur terhadap anugerah-Nya.
Cinta Insani, merupakan buah dari kesetiaan seseorang terhadap saudara yang dicintainya dan penghargaan terhadapnya.
Cinta hewani, cinta yang memperdayakan pemiliknya dan melahirkan malapetaka bagi yang dicintainya.
(hakadza ‘allamatnil hayat).
Saudaraku..
Tak terbayangkan, jika hidup kita tanpa cinta. Tentu kehidupan kita menjadi gelap tanpa pelita. Langit-langit hati kita menjadi mendung dan berawan, yang tak pernah menghadirkan hujan dalam kehidupan. Bumi jiwa kita kering kerontang, tanpa pernah diguyur air kehidupan.
Hidup terasa hampa, monoton tak berwarna. Alur perjalanan hidup bagaikan tanpa arah dan tujuan. Tiada motivasi untuk mengukir prestasi. Tiada gairah untuk meneruskan langkah perjalanan hidup. Keceriaan sirna. Kebahagiaan hidup lenyap. Kelelahan jiwa bertumpuk. Penderitaan hati menggumpal. Luka-luka di tubuh terasa menganga dan perih tak terkira. Seulas senyum, kaku untuk dihadirkan. Dan hidup seolah-olah bernafas dalam lumpur. Menatap dalam debu.
Saudaraku…
Karena cinta, kita terinspirasi untuk berbuat yang terbaik. Bertahan dalam kesulitan. Sabar dalam menghadapi ujian. Tsabat dalam perjuangan. Ikhlas dalam membantu. Tulus dalam memberi. Senang dalam berbagi. Terpacu untuk berprestasi.
Apalah arti baju jabatan yang kita kenakan. Permaisuri cantik jelita yang menemani hidup kita. Harta kekayaan yang bertaburan. Emas permata, intan dan mutiara yang memenuhi ruangan. Kebun karet dan sawit yang terbentang luas. Popularitas yang terus meroket. Kedudukan dan tempat yang luas di hati masyarakat dan yang senada dengan itu. Jika hati kita sepi dari cinta. Jika jiwa kita kering dari kasih sayang.
Saudaraku…
Cinta Ilahi adalah cinta seorang mukmin terhadap Rabb-nya.
Cinta Ilahi, hendaknya melebihi cinta kita kepada anak-anak permata hati kita, permaisuri hati kita, orang tua kita, karib kerabat kita, orang-orang dekat kita dan seluruh manusia. Juga melebihi cinta kita terhadap harta benda, simpanan berharga, sawah ladang, dan barang-barang berharga lainnya milik kita.
Cinta Ilahi tumbuh saat kita tunduk, patuh, pasrah, merasa lemah di hadapan-Nya. Dan berbuah saat kita mengenang anugerah, nikmat dan karunia-Nya yang tak terhitung yang telah dikucurkan kepada kita.
Nikmat hidup, kebebasan dalam beribadah, keindahan pekerti, sehat, kran-kran rezki yang terbuka. Pasangan hidup dan anak keturunan yang manis dan lucu. Kemudahan memperdalam ilmu pengetahuan, dibentangkan-Nya ladang amal shalih dan sawah tempat menanam benih amal ketaatan.
Anugerah usia hingga saat ini. Dicintai banyak sahabat dan saudara di jalan-Nya. Sabar dalam menjalani hidup. Qana’ah dalam menerima garis takdir-Nya. Dijauhkan dari hutang dan tanggungan kepada orang lain. Dan yang senada dengan itu.
Jika kita mencoba untuk menghitung karunia, nikmat dan pemberian-Nya kepada kita. Niscaya kita tak akan sanggup menghitungnya. Walaupun sekarang sudah tersedia alat hitung yang super canggih. “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat-Nya.” S. Ibrahim: 34.
Dengan mengenang berbagai nikmat dan karunia pemberian-Nya dan kita mampu berterima kasih kepada-Nya dengan hati, ucapan dan perilaku kita. Akan melahirkan rasa tunduk dan pasrah pada hukum-hukum-Nya. Memelihara dan menjaga rambu-rambu-Nya. Mengabdi dan beribadah kepada-Nya dengan rasa cinta dan pengagungan.
Kita mengabdi kepada-Nya untuk mengharap wajah-Nya, bukan wajah selain-Nya. Mendamba pujian-Nya dan bukan pujian makhluk-Nya. Mengharap balasan-Nya dan bukan balasan dari hamba-Nya yang lemah.
Generasi terbaik umat ini, para sahabat dan generasi sesudahnya telah membuktikan cinta mereka kepada Allah Swt. Jiwa, raga, harta, waktu dan segala apa yang mereka punya telah dikorbankan demi mengecap cinta Ilahi. Demi meraih cinta sejati. Demi menggapai kebahagiaan abadi. Di akherat nanti.
Saudaraku..
Cinta Insani adalah cinta seseorang terhadap saudara dan sahabatnya. Atau dengan ungkapan yang familiar di telinga kita; persaudaraan Islam, persahabatan Iman.
Suatu ikatan persaudaraan yang didasari cinta karena Allah. Dibangun di atas pondasi ketaatan pada Ilahi.
Persaudaraan yang tumbuh karena akidah yang satu. Bukan tercipta karena kepentingan dan kebutuhan sesaat seperti koalisinya partai politik, walau tidak semua demikian. Bukan pula terjalin karena melihat penampilan fisik, seperti ketampanan dan paras yang menarik. Bukan pula harta benda yang menjadi pijakannya. Atau manfaat dan nikmat duniawi lainnya.
Ukhuwah imaniyah adalah cinta yang tak mengenal musim. Panas, dingin, hujan, kemarau, berawan, berdebu, petir dan seterusnya. Ia akan langgeng dan abadi.
Ia akan setia dalam keadaan yang bagaimanapun jua. Sehat atau sakit. Suka maupun duka. Kaya atau miskin. Bahagia maupun merana. Lapang ataupun sempit. Mudah ataupun sulit. Dan yang senada dengan itu.
Dan ukhuwah imaniyah, yang didasari cinta karena Allah inilah yang pernah dipraktekkan oleh para sahabat dan generasi terbaik setelahnya dan ditulis oleh sejarah dengan tinta emas. Yang sulit kita temukan di zaman kini.
Di mana kita bersahabat dan bersaudara pada saat orang yang kita cintai dalam keadaan kaya, berparas menawan, senang, bahagia, berkedudukan, lapang, bergelimang nikmat, sehat dan yang seirama dengan itu.
Namun pada saat sahabat dan saudara kita dalam kesulitan, pailit, sakit, merana, dililit hutang, akrab dengan penderitaan dan seterusnya. Kita pun menghindar dan menghilang dari kehidupan mereka. Jika demikian bagaimana mungkin indahnya cinta dan persaudaraan iman dapat kita kecap dalam kehidupan kita?.
Saudaraku..
Cinta hewani adalah cinta yang dilandasi nafsu birahi. Yang dapat menyeret pemiliknya pada hubungan seksual terlarang.
Hasrat memenuhi tuntutan kebutuhan biologis merupakan fitrah yang Allah Swt tancapkan dalam diri kita. Dan bahkan ketika kita salurkan pada jalur yang benar dan sesuai dengan koridor syar’i melalui jalur pernikahan, maka hubungan seksual itu menjadi suci, penuh berkah dan ibadah yang bergelimang pahala.
Namun ketika hasrat birahi, tak diarahkan sesuai dengan aturan agama, maka ia menjadi bencana dan malapetaka bagi kita, keluarga, orang tua, masyarakat dan bahkan Negara. Menghitamkan wajah orang tua, mencoreng nama baik keluarga, menjadi aib di masyarakat dan menjadi kenistaan bagi sebuah Negara.
Hubungan seks terlarang, selingkuh, teman tapi mesra, kumpul kebo dan yang senada dengan itu, menghiasi media massa dan elektronik. Lagi-lagi atas nama cinta. Walaupun lebih tepat, bila kita katakan sebagai cinta hewani yang kotor dan tak bermartabat.
Ketika nafsu telah kita nobatkan sebagai raja, maka kemudahan, fasilitas, dan keluasan yang diberikan-Nya, bukan kita pergunakan untuk meraih cinta-Nya dan cinta sahabat di jalan Allah Swt. Tapi, justru kita pergunakan untuk memuluskan hasrat cinta hewani yang hina.
Maka kita tidak heran, jika jabatan, kedudukan, kekayaan dan kelapangan sering membuat orang lupa diri. Dan terjebak pada hubungan cinta terlarang. Cinta hewani. Yang akan membawa pada kesengsaraan abadi. Di akherat nanti.
Saudaraku..
Mari kita ciptakan keindahan hidup, dengan meraih cinta Ilahi, cinta sahabat sejati dan cinta fitrah insani yang suci. Wallahu a’lam bishawab.